 |
| Source : Rotten Tomatoes |
Sesuai janji mimin kemarin sehabis menonton Take Point masih ada film Korea lain yaitu The Negotiation dan Parasite. Nah mimin telah usai menonton nihh, nampaknya film yang bercerita seorang negosiator amat menarik kalau disimak. Nah bagi kalian yang pernah menonton film tentang seorang negosiator, silahkan coret coret di kolom komentar yah. Kembali ke laptop, eh maksudnya film ini hehehe. The Negotiation diproduksi oleh JK Films dan CJ Entertainment. Disutradarai oleh Lee Jong Seok dan diproduseri oleh Yonn Je-Kyoon bersama Lee Sang Jik. Mau tahu ulasan mimin pada film yang berdurasi hampir 2 jam ini? Kuy silahkan disimak ya gengs...
Ketika situasi darurat yang mendera apalagi terjadi penculikan, bernegosiasi adalah hal yang harus dan wajib dilakukan demi sang tawanan nyawanya tak melayang. Itulah yang dikerjakan Ha Chae-yoon (diperankan oleh Son Ye-jin) saat ia bertugas menenangkan penculik agar tak gampang membunuh para sanderaan. Chae-yoon memang didapuk sebagai negosiator dari Seoul Metropolitan Police Agency, ia juga menjadi negosiator terbaik di Korea. Dalam kasus pertama yang ditampilkan, ia kehilangan para sanderaan karena salah komunikasi dengan komandannya, Chae amat menyesali dan masih syok dengan kejadian itu. Bahkan ia tak segan untuk mengundurkan diri karena ia merasa telah gagal menjalankan misinya. Namun, sang petinggi tak menyetujui pengunduran diri Chae, justru ia malah diberi tugas kembali menjadi seorang negosiator dalam penculikan seorang reporter. Dilain hal ia masih syok dengan kejadian yang belum lama terjadi, akan tetapi terdapat situasi terdesak yang membuat ia harus on duty lagi. Namun, rasa down yang mendera tak membuat ia patah arang, ia berusaha untuk menjalankan misi penyelamatan dan tak ingin adanya jatuh korban kembali. Sang penculik bernama Min Tae-gu (diperankan oleh Hyun Bin) ternyata mengetahui betul Chae. Ia menginginkan hanya Chae-lah yang dapat berkomunikasi dengannya dan tak boleh seorangpun berunding dengannya. Chae menyanggupi dengan berunding cukup rumit dan tenang agar para sanderaan dapat terselamatkan. Chae juga mengikuti dinamika alur yang digulirkan oleh Min. Min juga terlihat amat lihat mempermainkan perkataan, tindakan dan emosi guna mempengaruhi psikis Chae. Namun, dipertengahan jalan petinggi kepolisian memotong jalannya perundingan karena kasusnya telah diambil alih oleh pihak BIN Korea atau Badan Intelijen Negara Korea. Terlihat negosiator dari BIN Korea sangat tegas dan tak ingin mengikuti irama dari sang penculik, alhasil ada satu sandera yang dilayangkan nyawanya oleh Min. Ketika itu terjadi Chae langsung mengambil alih dan meyakinkan pada Min agar tak ada korban lagi yang terbunuh. Perundingan berjalan sangat super rumit dan kompleks. Akan tetapi, pelan-pelan realita besar terkuak dibalik aksi penculikan yang dilakukan oleh Min ini. Sehingga Min Tae-gu memiliki motif terselubung agar tujuan yang ia inginkan bisa tercapai.
Permainan intrik dan konspirasi yang bergulir amat sukses membuat penasaran penonton. Dingin dan lihainya Min juga terbukti handal dalam memainkan emosi, begitu juga Chae yang pantang menyerah dalam menaklukkan Min. Tujuannya agar semua selamat seperti sedia kala. Mimin acungi jempol untuk kedua pemeran utama tersebut. Permasalahan yang tersuguhkan juga membuat penonton semakin geram dan gregetan, sangat halus dan pelan-pelan dalam pengungkapannya. Musik yang terhampar merdu juga mendukung adegan yang ada. Tak ketinggalan setting tempatnya yang dibuat semirip mungkin dengan situasi penyekapan yang kotor dan gelap. Hanya saja, semua yang dibangun diawal harus berakhir dengan kurang mulus dibagian ending. Sebenarnya masih bisa diolah lagi karena memang terkesan terburu-buru. Akan tetapi, mimin tak begitu merisaukan hal itu.
PS : So far so good for this film.
No comments: