Hampir setiap orang memiliki sikap narsis walaupun tidak dominan. Sikap ini sering diidentifikasikan sebagai cara pandang terhadap diri sendiri yang berlebihan. Tak ayal, seseorang akan bertingah mengagumi dirinya seolah tanpa cela.
Kata “narsis” sendiri dipercaya berasal dari cerita di Yunani. Konon, seorang pria tampan bernama Narcissus harus menjalani hukuman karena putus asa dari nimfa Echo. Dia ditakdirkan untuk jatuh cinta pada bayangannya di sebuah kolam air. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, dia pun makin terpesona melihat dirinya dan berubahlah menjadi sebuah bunga. Oleh karena itu, orang yang kemudian terlalu membanggakan dirinya kerap mendapat sebutan narsis.
Apakah Anda termasuk orang narsis? Sebelum menjawabnya, perhatikan ciri narsisme berikut ini dan bandingkan dengan kepribadian Anda:
1. Orang narsis tidak bisa mengatur rasa malu dengan cara yang sehat. Sehingga, dia terlalu cuek dengan perbuatannya sekalipun dipandang sebagai sesuatu yang memalukan oleh banyak orang.
2. Orang narsis merasa dirinya lebih sempurna dari orang lain. Jadi, kerap menyalahkan orang lain dan menganggap diri sendiri paling benar adalah sesuatu yang biasa bagi orang narsis.
3. Sikap arogan biasanya ditunjukkan orang narsis untuk menaikkan pamor atau eksistensinya. Sekalipun, itu mesti dilakukan dengan merendahkan orang lain.
4. Untuk menggapai tingkat superior di antara orang lain, orang narsis cenderung menunjukkan sikap membenci pada orang-orang yang dianggap akan merebut kedudukannya.
5. Orang narsis sangat suka dipuji. Kalau dia memiliki jabatan tertentu di kantor atau instansi, dia cenderung “gila hormat”.
6. Terakhir, orang narsis suka mengeksploitasi orang lain tanpa memperhatikan kondisi maupun perasaan orang itu. Apalagi dengan orang yang dianggap pesaingnya, dia tidak segan bermain curang.
Kata “narsis” sendiri dipercaya berasal dari cerita di Yunani. Konon, seorang pria tampan bernama Narcissus harus menjalani hukuman karena putus asa dari nimfa Echo. Dia ditakdirkan untuk jatuh cinta pada bayangannya di sebuah kolam air. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, dia pun makin terpesona melihat dirinya dan berubahlah menjadi sebuah bunga. Oleh karena itu, orang yang kemudian terlalu membanggakan dirinya kerap mendapat sebutan narsis.
Apakah Anda termasuk orang narsis? Sebelum menjawabnya, perhatikan ciri narsisme berikut ini dan bandingkan dengan kepribadian Anda:
1. Orang narsis tidak bisa mengatur rasa malu dengan cara yang sehat. Sehingga, dia terlalu cuek dengan perbuatannya sekalipun dipandang sebagai sesuatu yang memalukan oleh banyak orang.
2. Orang narsis merasa dirinya lebih sempurna dari orang lain. Jadi, kerap menyalahkan orang lain dan menganggap diri sendiri paling benar adalah sesuatu yang biasa bagi orang narsis.
3. Sikap arogan biasanya ditunjukkan orang narsis untuk menaikkan pamor atau eksistensinya. Sekalipun, itu mesti dilakukan dengan merendahkan orang lain.
4. Untuk menggapai tingkat superior di antara orang lain, orang narsis cenderung menunjukkan sikap membenci pada orang-orang yang dianggap akan merebut kedudukannya.
5. Orang narsis sangat suka dipuji. Kalau dia memiliki jabatan tertentu di kantor atau instansi, dia cenderung “gila hormat”.
6. Terakhir, orang narsis suka mengeksploitasi orang lain tanpa memperhatikan kondisi maupun perasaan orang itu. Apalagi dengan orang yang dianggap pesaingnya, dia tidak segan bermain curang.
No comments: